Duterte Sebut Bom Di FIlipina Teroris.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte kemarin mengunjungi kamar mayat tempat korban ledakan bom di kawasan pasar di Kota Davao City untuk menghormati 14 korban tewas.

Sedikitnya 71 orang luka dalam insiden itu.

Stasiun televisi CNN melaporkan, Minggu (4/9) Duterte menyebut serangan bom itu tindakan terorisme dan menyatakan orang-orang kini sudah tidak taat hukum.

Dia memerintahkan polisi dan militer memeriksa tiap mobil yang melintas di pos pemeriksaan.

"Kita harus melawan induk terorisme," kata Duterte. "Kasus ini akan ditangani polisi sebagai tindakan terorisme."

Meski begitu, penyebab ledakan itu hingga kini belum diketahui.

Kepala Polisi Manuel Gaerlan mengatakan sejumlah saksi memberikan keterangan berbeda. Sebagian mengatakan sebuah tabung gas meledak, sedangkan yang lainnya mengatakan bom. Setidaknya lima pria dan lima wanita tewas dalam kejadian itu.

"Kami sedang dalam pertemuan dan mendengar ledakan keras. Yang terlintas oleh kami itu bom," ujar John Rhyl Sialmo III, 20 tahun, mahasiswa di Universitas Atene de Davao yang dekat dengan lokasi.

Kelompok militan Islam dan pemberontak komunis sudah beberapa kali menyerang Davao, namun pihak berwenang mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui penyebab ledakan tadi malam.

"Saat ini kami belum bisa memberikan jawaban jelas siapa pelakunya. Kami juga masih mencari tahu yang meledak itu apa," kata putra Duterte sekaligus wakil wali kota Davao, Paolo Duterte dalam pernyataan.
Duterte Sebut Bom Di FIlipina Teroris. Duterte Sebut Bom Di FIlipina Teroris. Reviewed by Unknown on 11:58 PM Rating: 5

No comments